Jumat, 30 November 2018

sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya

Hasil gambar untuk gambar sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya
Pengertian sel hewan adalah unit sel yang menyusun bagian tubuh dari hewan (kingdom animalia) sedangkan sel tumbuhan juga merupakan unit penyusun tumbuhan. sel hewan dan tumbuhan memiliki persamaan dan perbedaan dikarenakan memiliki fungsi yang berbeda-beda. 

Organel-organel Sel Hewan dan Tumbuhan
Untuk mempermudah mempelajari sel hewan dan tumbuhan, maka pelajari bagian masing-masing penysusun dari sel tersebut. Bagian penyusun tersebut terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan organel sel. Berikut adalah penjelasan mengenai bagian-bagian orgenel sel hewan dan tumbuhan dan penyusun yang lain.


sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya wikipedia, sel hewan dan tumbuhan dan fungsinya, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsi, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangan, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangannya, sel hewan dan tumbuhan pdf, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya pdf, sel hewan dan tumbuhan beserta gambarnya, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangan dan fungsinya, sel hewan dan tumbuhan yang dimilikinya, sel hewan dan tumbuhan beserta bagian-bagiannya, sel hewan dan tumbuhan smp, sel hewan dan tumbuhan ppt, sel hewan dan tumbuhan beserta bagiannya, sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasannya, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsi dan gambarnya, sel hewan dan tumbuhan perbedaan, sel hewan dan tumbuhan beserta gambar, sel hewan dan tumbuhan adalah, perbedaan sel hewan dan tumbuhan adalah, sel hewan and tumbuhan, artikel sel hewan dan tumbuhan, anatomi sel hewan dan tumbuhan, persamaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah, organel yang terdapat pada sel hewan dan tumbuhan adalah, tiga bagian utama dari sel hewan dan tumbuhan adalah, persamaan antara sel hewan dan tumbuhan, perbandingan antara sel hewan dan tumbuhan, apakah perbedaan sel hewan dan tumbuhan
Gambar 1. Struktur sel hewan.

perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan beserta gambarnya, artikel tentang sel hewan dan tumbuhan, perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan dalam bentuk tabel, struktur anatomi sel hewan dan tumbuhan, apa persamaan sel hewan dan tumbuhan, perbeda'an sel hewan dan tumbuhan, sel hewan dan tumbuhan beserta organelnya, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsi bagiannya, sel hewan dan tumbuhan beserta perbedaannya, sel hewan dan tumbuhan berada di larutan hipotonik, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangan nya, sel hewan dan tumbuhan biologi, sel hewan dan tumbuhan beserta bagian bagian nya, sel hewan tumbuhan dan bakteri, organel sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya, perbedaan sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya, struktur sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya, gambar sel hewan dan tumbuhan.com, perbedaan sel hewan dan tumbuhan.com, sel hewan dan sel tumbuhan campbell, perbedaan sel hewan dan tumbuhan campbell, contoh sel hewan dan tumbuhan, ciri sel hewan dan tumbuhan, ciri2 sel hewan dan tumbuhan, cari sel hewan dan tumbuhan, perbedaan sel hewan dan tumbuhan beserta contohnya, sel hewan dan sel tumbuhan sumber campbell, cara sel hewan dan tumbuhan mengatasi air, contoh gambar sel hewan dan tumbuhan, perbedaan ciri sel hewan dan tumbuhan
Gambar 2. Struktur sel tumbuhan.


MEMBRAN SEL adalah struktur terluar dari sel hewan dan tumbuhan yang berupa membran tipis. Penyusun membran sel yakni dua lapis fosfolipid, protein integral/intrinsik, protein perifer/ekstrinsik, glikoprotein, dan glikolipid. Fungsi membran sel adalah sebagai pembatas isi sel dengan bagian luarnya, tempat pertukaran zat, dan reseptor. Materi mengenai fungsi membran sel silahkan dibaca di "Sistem Transpor pada Membran Sel"
SITOPLASMA adalah cairan yang terdapat di dalam sel dan tidak termasuk cairan di dalam inti sel. Sitoplasma disebut juga dengan protopllasma. Sitoplasma terdiri dari dari sitosol (koloid) yang di dalamnya berisi nutrien, ion, enzim, garam, senyawa organik dan anorganik, serta air. Fungsi sitoplasma adalah sebagai zat yang mengisi bagian sel, proses metabolisme, dan mempertahankan bentuk sel.

INTI SEL terdapat di semua sel kecuali sel darah merah (eritrosit). Inti sel tersusun atas membran inti yang memiliki pori, cairan di dalam inti sel disebut nukleoplasma, DNA, RNA, dan anak inti sel (nukleolus). Fungsi inti sel adalah mengatur aktivitas sel.

MITOKONDRIA adalah organel sel yang memiliki peranan penting dalam sel hewan dan tumbuhan. Struktur mitokondria terdiri dari dua lapis membran yakni membran luar dan membran dalam. Membran dalam memiliki bentuk seperti lekukan yang disebut krista. Mitokondria memiliki materi genetik DNA tersendiri. Fungsi mitokondria adalah sebagai tempat respirasi aerob dan penghasil energi. Karena mitokondria mampu menghasilkan energi, maka disebut dengan "power house of cell".

PEROKSISOM adalah organel sel yang memiliki membran tunggal dan bentuknya mirip seperti lisosom. Peroksisom berasosiasi dengan glioksisom membentuk badan mikro. Peroksisom ditemukan di sel hewan dan tumbuhan sedangkan glioksisom hanya ditemukan di sel tumbuhan. Organel peroksisom mengandung berbagai enzim untuk membentuk peroksida (H2O2). Fungsi peroksisom adalah penghasil enzim katalase untuk menguraikan peroksida.

GLIOKSISOM adalah organel sel yang termasuk badan mikro yang ditemukan di sel tumbuhan. Organel ini mengandung enzim untuk daur glikolat serta enzim penting lainnya untuk metabolisme. 

MIKROTUBUL adalah struktur yang berbentuk silinder, berongga, tidak bercabang, tidak bermembran yang tersusun atas protein. Fungsi mikrotubul adalah sebagai pembentuk silia, sentriol, dan benang spindel.

MIKROFILAMEN disebut juga filamen aktin. Ukurannya kecil yang tersusun atas protein globular. Fungsi mikrofilamen adalah gerakan kontraksi, aliran sitoplasma, endositosis, eksositosis, dan perubahan bentuk sel.

RETIKULUM ENDOPLASMA adalah organel sel yang memiliki membran ganda dengan bentuk seperti jala yang berdekatan dengan inti sel. Retikulum endoplasma memiliki dua tipe yakni Retikulum endoplasma kasak (REK) yang mana permukaannya terdapat riboson dan Retikulum endoplasma halus (REH) yang tidak terdapat ribosom. Fungsi Retikulum endoplasma adalah sebagai pengangkut protein, tempat sintesis protein, dan transportasi protein.

RIBOSOM adalah organel sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom dapat ditemukan bebas di sitoplasma dan menempel di retikulum endoplasma.

BADAN GOLGI (Aparatus Golgi) adalah organel sel yang berbentuk seperti tumpukan membran dengan bagian ujungnya yang menggelembung akibat tersisi protein dan zat lain yang berasal dari retikulum endoplasma. Zat tersebut akan diedarkan dalam bentuk kantung (vesikel) dalam proses sekresi. Fungsi badan golgi selain itu adalah untuk membentuk membran sel dan juga membentuk lisosom.

LISOSOM adalah organel sel yang tersusun atas enzim hidrolitik yang berfungsi untuk proses pencernaan sel, autofagi, dan autolisis.

SENTROSOM adalah bagian yang berbentuk bulat kecil yang terletak di salah satu kutub inti sel. Organel ini hanya dijumpai di sel hewan yang memiliki fungsi sebagai reproduksi sel.

KLOROPLAS adalah organel sel memiliki pigmen warna hijau yang disebut dengan klorofil. Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis.

VAKUOLA adalah organel sel yang berisi garam organik dan zat hasil metabolit sekunder serta berisi enzim dan butir pati. Organel ini ditemukan di sel tumbuhan. Fungsi vakuola adalah sebagai penyimpan cadangan makanan, penyimpan sisa metabolisme, dan membangun turgor sel. 

DINDING SEL adalah bagian luar sel yang ditemukan di sel tumbuhan yang tersusun atas selulosa. Fungsi dinding sel yakni untuk proteksi mekanis. Pada dinding sel terdapat celah plasmodesmata yang berfungsi sebagai komunikas antar sel.


Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan beserta gambarnya dapat dilihat di gambar 1 dan 2. Selanjutnya untuk untuk mempermudah pemahaman silahkan dilihat tabel perbedaan sel hewan dan tumbuhan berikut:


cara menggambar sel hewan dan tumbuhan, contoh laporan sel hewan dan tumbuhan, contoh perbedaan sel hewan dan tumbuhan, bagaimana ciri sel hewan dan tumbuhan, contoh organel sel hewan dan tumbuhan, cari perbedaan sel hewan dan tumbuhan, sel hewan dan tumbuhan doc, perbedaan sel hewan dan tumbuhan dalam bentuk tabel, persamaan sel hewan dan tumbuhan dalam tabel, struktur sel hewan dan tumbuhan document, persamaan sel hewan dan tumbuhan dalam bentuk tabel, perbedaan sel hewan dan tumbuhan dapat dilihat dari ada tidaknya, sel hewan dan tumbuhan dan keterangannya, perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, sel hewan dan tumbuhan dan fungsi, sel hewan dengan tumbuhan, definisi sel hewan dan tumbuhan, deskripsi sel hewan dan tumbuhan, gambar sel hewan dan tumbuhan lengkap dengan bagian bagiannya, jika sel hewan dan tumbuhan berada di larutan hipotonik, dasar teori sel hewan dan tumbuhan, gambar sel hewan dan tumbuhan dan fungsinya, sel hewan dan tumbuhan eukariotik, gambar sel hewan dan tumbuhan eukariotik, perbedaan sel hewan dan tumbuhan, mengapa sel hewan dan tumbuhan termasuk sel eukariotik, soal essay sel hewan dan tumbuhan, empat perbedaan sel hewan dan tumbuhan, efek osmosis pada sel hewan dan tumbuhan

Kamis, 29 November 2018

SENAM IRAMA


SENAM IRAMA
Gambar terkait
1.      Sejarah Senam Irama
Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobic pada dunia pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an tarian aerobic berubah sejak tarian yang populer. Pada saat itu, sekelompok orang mempelajari tarian dalam jangka waktu sekitar enam sampai delapan minggu. Tarian – tarian ini sering diadakan di gereja , pusat rekreasi, klub kebugaran dan juga sekolah. Pada masa ini, aerobic telah jauh berkembang pesat dan berbeda. Sekarang aerobic bisa dilaksanakan secara individu dengan menirukan gerakan senam yang ada dalam Video Senam Aerobic.
Aerobic yang pakai pada saat ini tidak seperti tarian. Pada saat sekarang, aerobic memiliki gerakan yang tersusun, akan tapi penampilannya tidak terpaku pada musik. Sebagai tambahan pula, konsep aerobik ini telah berkembang dengan adanya berbagai macam jenis latihan seperti halnya latihan dengan kursi, low impact, high / low impact, step dan juga slide aerobic. Orang – orang telah mengetahui bahwa aerobik menolong mereka berpenampilan lebih baik dan merasa lebih baik dengan mendapatkan kesenangan dan kesehatan.
2.      Pengertian Senam Irama
Hasil gambar untuk sejarah senam iramaSenam irama atau bias dapat disebut juga senam ritmik merupakan gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik, atau pembelajaran bebas yang dilaksanakan secara berirama. Senam ritmik bias dipraktikan dengan menggunakan alat ataupun tidak menggunakan alat. Alat yang sering dipakai yaitu gada, simpai, tongkat, bola, pita, topi dan lain-lain. Gerak senam berirama adalah senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau rasa keindahan atau untuk membina dan mengembangkan seni gerak. Secara prinsip antara senam biasa dan gerak berirama tidak ada perbedaan, hanya saja pada gerak berirama ditambahkan irama (ritme). Tekanan yang harus diberikan pada gerak berirama yaitu irama, kelentukan tubuh, dan kontinuitas gerakan.
3.      Manfaat Senam Irama
Salah satu manfaat dari senam irama adalah membuat tubuh atlet menjadi sehat dan bugar. Seorang atlet senam irama biasanya terjaga proporsinya. Ia terlihat tegap, ramping, fleksibel, lentur, luwes, dan juga penuh energi. Tak hanya itu saja, manfaat dari senam irama juga dirasakan oleh para penonton. Senam irama dipercaya bisa memberikan kesenangan tersendiri dan bahkan mampu membujuk penonton agar rajin berolahraga.

Minggu, 11 November 2018

MAKALAH BENCANA ALAM


KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabilalamin,,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME Allah SWT karena dengan rahmat dan pertolonganNya lah tugas pembuatan makalah tentang bencana alam ini selesai, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua Pihak yang telah ikut andil dalam penyusunan makalah ini,
Makalah ini berisi mulai dari definisi bencana alam klasifikasinya contohnya dan cara mnenanganinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi kita semua.
Aminn,,


Penyusun



























DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1  Latar Belakang....................................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3  Tujuan.................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Definisi Bencana Alam......................................................................................................
2.2 Klasifikasi Bencana Alam..................................................................................................
2.3 Contoh Bencana Alam di Sekitar Kita..............................................................................
2.4 Dampak Bencana Alam.....................................................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................
           

























BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa devinis bencana alam itu ?
2.      Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.      Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4.      Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?

1.3  Tujuan
1.      Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.      Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3.      Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4.      Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gununggempa bumitanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

2.2    Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.            Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2.            Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
3.            Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
4.            Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

2.3    Contoh Bencana Alam Di Sekitar Kita
1.      Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungaibanjir danau, dan banjir laut pasang.
a.              Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b.              Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c.              Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : 
a)      Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b)      Pendangkalan sungai,
c)      Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
d)      Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e)      Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f)        Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a)      Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b)      Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c)      Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d)      Rusaknya areal pertanian
e)      Timbulnya penyakit-penyakit
f)        Menghambat transportasi darat
Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a.       Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b.      Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c.       Membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d.      Tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e.       Tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

2.4    Dampak Bencana Alam

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gununggempa bumitanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam geologis 2. Bencana alam klimatologis 3. Bencana alam ekstra-terestrial
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.



















DAFTAR PUSTAKA