KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabilalamin,,
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME Allah SWT karena dengan rahmat dan
pertolonganNya lah tugas pembuatan makalah tentang bencana alam ini selesai,
kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua Pihak yang telah ikut andil
dalam penyusunan makalah ini,
Makalah
ini berisi mulai dari definisi bencana alam klasifikasinya contohnya dan cara
mnenanganinya.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai
penyusun dan umumnya bagi kita semua.
Aminn,,
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Definisi Bencana
Alam......................................................................................................
2.2 Klasifikasi
Bencana Alam..................................................................................................
2.3 Contoh Bencana
Alam di Sekitar Kita..............................................................................
2.4 Dampak Bencana
Alam.....................................................................................................
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................................
DAFTAR
RUJUKAN..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana
alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus
saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering
tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga
segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak
masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk
yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan
manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam
arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan
saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun
lenyap seketika.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa
devinis bencana alam itu ?
2. Apa
saja klasifikasi bencana alam itu ?
3. Apa
saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4. Apa
saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan
devinisi bencana alam.
2. Menjelaskan
klasifikasi benacana alama.
3. Menjelaskan
macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4. Menjelaskan
dampak yang terjadi akibat bencana alam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Devinisi
Bencana Alam
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat
kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga
dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya
gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi.
Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala
produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya
sebagai bencana.
Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam
di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan
manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya
sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun
demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak
akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan
bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur
untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang
hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah
penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang
cukup.
2.2 Klasifikasi
Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Bencana alam geologis
Bencana alam ini
disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang
termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung
berapi, dan tsunami.
2.
Bencana alam
klimatologis
Bencana alam
klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan
hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang,
angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh
manusia).
3.
Gerakan tanah
(longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor
klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis
(jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
4.
Bencana alam
ekstra-terestrial
Bencana alam
Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh :
hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan
bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.
2.3 Contoh Bencana
Alam Di Sekitar Kita
1. Banjir
Banjir adalah bencana
akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan
air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh
orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem
aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
a.
Banjir Sungai
Terjadi karena air
sungai meluap.
b.
Banjir Danau
c.
Banjir Laut pasang
Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir
adalah sebagai berikut :
e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f) Air laut, sungai, atau danau yang
meluap dan menggenangi daratan.
Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup berupa:
e) Timbulnya
penyakit-penyakit
Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak
hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a.
Membersihkan saluran
air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya
banjir.
b.
Mengeruk sungai-sungai
dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c.
Membangun rute-rute
drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga
dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d.
Tidak mendirikan
bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e.
Tidak menebangi
pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,
sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap
secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat
menyebabkan tanah longsor.
Membuat tembok-tembok
penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di
sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk
ke dalam daratan.
2.4 Dampak Bencana
Alam
Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam
di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan
manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya
sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun
demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak
akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan
bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur
untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang
hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk
yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana
berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut
menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan
sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian
terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul
kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga
menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat
kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang
dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana
dan daya tahan mereka.
Klasifikasi
bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1.
Bencana alam geologis 2. Bencana alam klimatologis 3. Bencana alam
ekstra-terestrial
Besarnya
potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor
besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang
berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling
sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia
terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga
terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA