Minggu, 21 Oktober 2018

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI KALANGAN REMAJA


PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI KALANGAN REMAJA

1.      Pengertian Pendidikan Karakter
         Kata karakter berasal dari bahasa Yunani “ to mark “ yang berarti menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Kata pendidikan berasal dari bahasa latin “ Pedagogi “, yaitu dari kata “ paid “ artinya anak dan “ agagos “ artinya membimbing. Jadi, istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ ilmu dan seni mengajar anak “. Pendidikan karakter merupakan sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, dan tindakan untuk melaksanakan tindakan tersebut.
           Pengertian pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantoro “pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil, dimana tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah melalui pendidikan karakter peserta didik secara utuh,terpadu, dan seimbang,sesuai standar kompetensi kelulusan “.

2.     Pembentukan Karakter dan Pengembangan Karakter
         Membetuk karakter, merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Seorang siswa tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika dia tumbuh pada lingkungan berkarakter pula. Dalam pembentukan karakter, ada tiga hal yang berlangsung secara terintegrasi. Pertama, mengerti tindakan apa yang harus diambil serta mampu memberikan prioritas pada hal-hal yang baik. Kedua, mempunyai kecintaan terhadap kebaikan, dan membenci perbuatan buruk. Ketiga, siswa di lingkungannya mampu melakukan kebaikkan dan terbiasa melakukannya.

           Hal pertama yang dilakukan untuk membentuk karakter seorang siswa adalah dirumah. Ketika usia dibawah tujuh tahun adalah masa terpenting dalam menanamkan karakter pada anak. Orang tua berperan penting dalam membentuk watak, akhlak atau karakter bangsa.
           Selanjutnya, dalam mengembangkan karakter pada siswa, pihak sekolah perlu memperhatikan tata tertib yang berlaku disekolah. Di era globalisasi ini, banyak sekolah yang kehilangan nilai-nilai luhur pancasila. Pihak sekolah perlu memperhatikan pembinaan sikap dan karakter setiap siswa dengan cara membina dan meningkatkan intelektualisme. Selain itu, dalam pengembangannya sekolah dapat menerapkan nilai-nilai karakter baik, misalnya dengan membuat kantin kejujuran. Dalam hal ini, sekolah dapat menumbuhkan karakter kejujuran pada siswa.   
       
3.     Fungsi, Tujuan, dan Pentingnya Pendidikan Karakter
         Pendidikan berkarakter bertujuan untuk membentuk generasi muda bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi pendidikan karakter, antara lain :
ü  Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.
ü  Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultural.
ü  Meningkatkan peradaban bangsa tang kompetitif dalam pergaulan dunia.
            Dengan adanya pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkalanjutan, seorang siswa akan cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini merupakan bekal penting dalam mempersiapkan siswa dalam menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

KESIMPULAN
          Karakter mempunyai banyak arti, kemampuan untuk mengatasi secara efektif situasi sulit, tidak nyaman, atau berbahaya. Dengan pengertian tersebut karakter menuntut kecerdasan otak, kepekaan, kecerdasan merespon, kesehatan, kekuatan, dan kebugaran jasmani. Pembentukan karakter pada anak dimulai sejak dini. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sangat berpengaruh pada pembentukan karakter pada anak.
            Dari pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik untuk memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Mahaesa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, sikap, perasaan, perkataan, perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat-istiadat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar