BUDAYA
DAN SENI BUDAYA
a. Arti Budaya Secara Umum
Secara umum budaya berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu Budhayah yang berakar dari kata budhi yang mempunyai
arti akal ataupun budi. Budaya adalah cara atau pola hidup yang menyeluruh dan
juga bersifat berkembang
b. Pengertian Kata Budaya Menurut Para Ahli
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya yaitu sebuah pemikiran, adat istiadan, dan
juga akal atau budi. Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian
budaya. Adapun dibawah ini pengertian budaya yang dikemukakan oleh para ahli.
1. Selo Soemardjan, menurut Selo Soemardjan, budaya
adalah sebuah hasil karya, rasa dan juga cipta masyarakat.
2. Koentjaraningrat mengemukakan pendapatnya mengenai
budaya, menurutnya budaya yaitu suatu gagasan dan rasa, suatu tindakan dan juga
karya yang merupakan sebuah hasil yang dihasilkan oleh manusia didalam
kehidupan masyarakat yang nantinya dijadikan kepunyaannya dengan
belajar. (baca juga: Proses Interaksi Sosial)
3. E.B. Taylor, sedangkan menurut E.B. Taylor
budaya yaitu suatu keseluruhan yang bersifat kompleks. Keseluruhan tersebut
meliputi kepercayaan, kesusilaan, adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan dan
juga semua kebiasaan yang dipelajari oleh manusia yang merupakan bagian dari
suatu masyarakat.
4. Linton, mengemukakan pendapatnya,
budaya yaitu sikap pola beserta pengetahuan yang merupakan kebiasaan yang
dilakukan yang didapatkan melalui diwariskan oleh suatu anggota masyarakat
tersebut secara keseluruhan. (baca juga: Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Budaya)
5. R. Seokmono, menurut ahli arkeolong R.Soekmono,
budaya yaitu usaha ataupun hasil kerja manusia berupa benda ataupun hasil
sebuah pemikiran manusia dimasa hidupnya.
6. Ki Hajar Dewantara, mengemukakan
pendapat bahwa budaya yaitu hasul dari perjuangan masyarakat baik itu terhadap
alam maupun terhadap zaman yang membuktikan suatu kemakmuran dan juga kejayaan
kehidupan masyarakat ketika menghadapi suatu keadaan sulit dan rintangan dalam
mencapai suatu kemakmuran, keselamatan, dan juga kebahagiaan pada
kehidupan. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Sekarang)
7. Parsudi Suparian, menurut Parsudi
Suparian, suatu budaya dapat melandari semua perilaku manusia karena suatu
budaya merupakan sebuah pengetahuan manusia yang digunakan dalam memahami
lingkungan dan juga pengalaman yang terjadi padanya.
- Effat
Al-Syarqawi,
sedangkan menurut ahli agama yaitu Effat Al-Syarqawi berpendapat bahwa
budaya yaitu khazanah sejara dari suatu kelompok masyarakat yang tergambar
pada sebuah kesaksian dan juga berbagai nilai yang menggambarkan suatu
kehidupan harus mempunyai makna dan juga mempunyai tujuan rohani.
- Kluchkhohn
dan Kelly,
berpendapat bahwa budaya yaitu semua konsep hidup yang tercipta baik
implisit ataupun eksplisit, rasional ataupun irasional. yang berada pada
suatu waktu sebagai suatu acuan yang potensial untuk tingkah laku
manusia. (baca juga: Perkembangan
Wilayah Indonesia)
- Andreas
Eppink,
mengemukakan pendapat suatu kebudayaan mengandung seluruh pengertian norma
sosial, nilai sosial, dan juga ilmu pengetahuan beserta seluruh struktur
sosial, dll. Segala pernyataan yang artistik dan juga intelektual yang
menjadi suatu ciri khas dalam suatu masyarakat.
- Menurut
KBBI, budaya
berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata
bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung
menunjuk kepada cara berpikir manusia.
- Menurut
E.B. Taylor,
budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi kepercayaan,
kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum, kesanggupan dan kebiasaan lainnya
yang sering dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari
masyarakat. (baca juga: Manusia
Sebagai Makhluk Ekonomi)
- Menurut
Linton,
budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta
pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik
oleh suatu anggota masyarakat tertentu
1. Adapun jenis-jenis dari budaya,
antara lain :
Berdasarkan wujudnya
- Budaya
material. Yaitu
budaya yang mengarah kepada semua lapisan masyarakat secara konkret dan
nyata. Contohnya senjata, mangkuk tanah liat, perhiasan dan lainnya.
- Budaya
nonmaterial. Yaitu budaya yang tidak terlihat dan diwariskan
secara turun temurun. Contohnya lagu tradisional, dongeng, legenda, cerita
rakyat dan lainnya
Secara umum
- Budaya
daerah, yang terdiri dari budaya pemburu, budaya peternak, budaya
peladang, budaya pedesaan, budaya nelayan dan lainnya
- Budaya
nasional, seerti lagu kebangsaan, tumpengan dan lain-lain
3. Terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu
- ide/
gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada
masyarakat yogyakarta ialah mempercayai adanya hal hal yang berbau
mistis,seperti mempercayai benda benda pusaka, makna motif batik dan lain
lainnya
- aktifitas
: kegiatan/tindakan yang di lakukan masyarakat. contoh wujud
kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman
pusaka,labuhan,pemberian sesajen padatempat yang di anggap terdapat
sesepuh yang telah tiada, dan lainnya
- hasil
budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik. contoh wujud
kebudayaan dari hasil budaya pada masyrakat yogyakarta ialah keraton,alun
alun,batik,keris dan lainny
a.
Pengertian Seni Budaya
Seni Budaya adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia tentang cara hidup berkembang secara bersama pada suatu kelompok sosial yang memiliki unsur keindahan (estetika) secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. (satujam.com)
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1.
Sistem
Religi
2.
Sistem
Organisasi Kemasarakatan
3.
Sistem
Pengetahuan
4.
Sistem Mata
Pencaharin Hidup
5.
Sistem
Teknologi dan Peralatan
6.
Bahasa
7.
Kesenian
FUNGSI BUDAYA
·
Mempersatukan
warga masyarakat.
·
Memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar warga masyarakat.
·
Mendorong
perubahan dalam masyarakat.
(Sosiologi SMA Jilid 1, Hal : 41-42, Penerbit : PhiBeta, Penulis : Saptono
dan Bambang Suteng S.)
CONTOH BUDAYA
1. Kesenian Daerah
Kesenian daerah di Indonesia sangat beraneka ragam seperti tari daerah, lagu daerah, alat musik, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Masing-masing kesenian tersebut memiliki tujuan yang bermacam-macam antara lain sebagai bentuk rasa syukur, menyambut tamu kehormatan, upacara pernikahan, hari besar keagamaan, hiburan atau dengan tujuan yang lainnya.
Berikut contoh-contoh budaya kesenian daerah :
a. Contoh Tarian Daerah
·
Tarian dari Aceh
: Tari saman, Tari Seudati dan Tari Pukat
·
Tarian dari
Sumatra Utara : Manduda, Tortor dan Serampang Dua Belas
·
Tarian dari
Jawa Timur : Ngremo dan Reog
·
Tarian dari
Jawa Tengah : Serimpi, Gambyong, Bedaya'
·
Tarian dari
Jawa Barat : Jaipong, Topeng, Merak
·
Tarian dari
Bali : Janger, Pendet, Kecak dan Legong
b. Contoh Lagu Daerah
·
Lagu Daerah
Aceh : Beungong Jeumpa
·
Lagu Daerah
Jambi : Injit-injit semut
·
Lagu Daerah
Riau : Soleram, Jawa Barat, Bubuy Bulan
·
Lagu Daerah
Jakarta : Kicir-kicir
·
Lagu Daerah
Jawa Tengah : Suwe Ora Jamu
·
Lagu Daerah
Sulawesi Selatan : Angin Mamiri
·
Lagu Daerah
Kalimantan Selatan : Ampar-ampar Pisang
·
Lagu Daerah
Papua : Apuse
c. Contoh Alat Musik Daerah
·
Alat Musik
dari Jawa barat : Angklung
·
Alat Musik
dari Nusa Tenggara : Sasando
·
Alat Musik
dari Sulawesi : Kolintang
·
Alat Musik
dari Jawa Tengah : Gamelan
2. Rumah Adat di Indonesia
·
Rumah Gadang
: Minangkabau/Sumatera Barat
·
Rumah Limas
: Sumatra Selatan
·
Rumah Joglo
: Jawa tengah dan jawa timur
·
Rumah
Kesepuhan : Jawa Barat dan Banten
·
Rumah
panjang : Kalbar dan Kalsel
·
Rumah Lamin
: Kaliman Timur
·
Rumah
Tongkonan : Sulawesi Selatan
·
Rumah Honai
: Papua
3. Pakaian dan Senjata Adat di Indonesia
Pakaian adat masing-masing daerah juga berbeda-beda, pakaian adat ini umumnya dipakai pada acara-acara tertentu atau ritual-ritual tertentu. Misal saja dipakai pada saat pernikahan, upacara adat dan acara-acara yang lainnya. Berikut adalah contoh pakaian adat beserta dengan daerah asalnya :
·
Baju Inong :
Aceh
·
Kain Ulos :
Batak/Sumatra Utara
·
Baju Kurung
: Minangkabau
·
Kebaya :
Jawa
·
Baju Bodo :
Sulawesi Selatan
Umumnya pakaian adat dipakai disertai dengan senjatanya, sebagai contohnya adalah sebagai berikut:
·
Keris : Jawa
tengah dan DIY
·
Rencong :
Aceh
·
Kujang :
Jawa Barat
·
Golok :
Jakarta
·
Clurit : Jawa
timur dan Madura
·
Badik :
Sulawesi Selatan
4. Tradisi di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa contoh tradisi yang dilakukan suku-suku di Indonesia
·
Suku jawa :
Mitoni, Tedah siti, ruwatan, kenduri, grebegan
·
Suku Sunda :
Seren taun, ngeuyeuk seureuh (upacara adat perkawinan di Jawa Barat)
·
Suku
Tengger/Jawa Timur : Kasodo (upacara mempersembahkan sesajenn ke kawah Gunung
Bromo
·
Suku Bali :
Ngaben, Nelubulanin, Ngutang mayit (upacara kematian di Trunyan)
·
Suku Toraja
: Rambu solok
Kebudayaan Modern
a. Kebudayaan
Teknologi Modern
Pertama kita harus membedakan antara
Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis
Modern merupakan anak Kebudayaan Barat. Akan tetapi, meskipun Kebudayaan
Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan wujud Kebudayaan Barat, anak itu
sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin banyak masukan non-Barat,
misalnya dari Jepang.
Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan
sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula
penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan
pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan teknologi,
melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan
teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan
angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir
semua produk kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan teknologi modern
dalam pembuatannya.
Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif.
Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai atau tidak.
Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan. Seorang
Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam
Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau
memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka
masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat
instumental.
b. Kebudayaan
Modern Tiruan
Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu
dibedakan sesuatu yang mau saya sebut sebagai Kebudayaan Modern Tiruan.
Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya
mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya
hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan
lapangan terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan
Kentucky Fried Chicken (KFC).
Di lapangan terbang internasional orang
dikelilingi oleh hasil teknologi tinggi, ia bergerak dalam dunia buatan: tangga
berjalan, duty free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan mentereng dan
modern, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana non-real kabin pesawat
terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada hubungan
batin.
Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi,
bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-hasil teknologi modern, ia menjadi
manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak menyumbangkan sesuatu apapun
terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin kosong karena kita
semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita, pilihan
pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak
memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan
tiruan, blasteran.
Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah
Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin
menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern
Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu
dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan
tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan
karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap
gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar