Jumat, 17 Agustus 2018

BUDAYA DAN SENI BUDAYA


BUDAYA DAN SENI BUDAYA

a. Arti Budaya Secara Umum
Secara umum budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Budhayah yang berakar dari kata budhi yang mempunyai arti akal ataupun budi. Budaya adalah cara atau pola hidup yang menyeluruh dan juga bersifat berkembang
                 b. Pengertian Kata Budaya Menurut Para Ahli
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya yaitu sebuah pemikiran, adat istiadan, dan juga akal atau budi. Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian budaya. Adapun dibawah ini pengertian budaya yang dikemukakan oleh para ahli.
1.      Selo Soemardjan, menurut Selo Soemardjan, budaya adalah sebuah hasil karya, rasa dan juga cipta masyarakat.
2.      Koentjaraningrat mengemukakan pendapatnya mengenai budaya, menurutnya budaya yaitu suatu gagasan dan rasa, suatu tindakan dan juga karya yang merupakan sebuah hasil yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupan masyarakat yang nantinya dijadikan kepunyaannya dengan belajar. (baca juga: Proses Interaksi Sosial)
3.      E.B. Taylor, sedangkan menurut E.B. Taylor budaya yaitu suatu keseluruhan yang bersifat kompleks. Keseluruhan tersebut meliputi kepercayaan, kesusilaan, adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan dan juga semua kebiasaan yang dipelajari oleh manusia yang merupakan bagian dari suatu masyarakat.
4.      Linton, mengemukakan pendapatnya, budaya yaitu sikap pola beserta pengetahuan yang merupakan kebiasaan yang dilakukan yang didapatkan melalui diwariskan oleh suatu anggota masyarakat tersebut secara keseluruhan.  (baca juga: Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya)
5.      R. Seokmono, menurut ahli arkeolong R.Soekmono, budaya yaitu usaha ataupun hasil kerja manusia berupa benda ataupun hasil sebuah pemikiran manusia dimasa hidupnya.
6.      Ki Hajar Dewantara,  mengemukakan pendapat bahwa budaya yaitu hasul dari perjuangan masyarakat baik itu terhadap alam maupun terhadap zaman yang membuktikan suatu kemakmuran dan juga kejayaan kehidupan masyarakat ketika menghadapi suatu keadaan sulit dan rintangan dalam mencapai suatu kemakmuran, keselamatan, dan juga kebahagiaan pada kehidupan. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Sekarang)
7.      Parsudi Suparian, menurut Parsudi Suparian, suatu budaya dapat melandari semua perilaku manusia karena suatu budaya merupakan sebuah pengetahuan manusia yang digunakan dalam memahami lingkungan dan juga pengalaman yang terjadi padanya.
  1. Effat Al-Syarqawi, sedangkan menurut ahli agama yaitu Effat Al-Syarqawi berpendapat bahwa budaya yaitu khazanah sejara dari suatu kelompok masyarakat yang tergambar pada sebuah kesaksian dan juga berbagai nilai yang menggambarkan suatu kehidupan harus mempunyai makna dan juga mempunyai tujuan rohani.
  2.  Kluchkhohn dan Kelly, berpendapat bahwa budaya yaitu semua konsep hidup yang tercipta baik implisit ataupun eksplisit, rasional ataupun irasional. yang berada pada suatu waktu sebagai suatu acuan yang potensial untuk tingkah laku manusia. (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia)
  3. Andreas Eppink, mengemukakan pendapat suatu kebudayaan mengandung seluruh pengertian norma sosial, nilai sosial, dan juga ilmu pengetahuan beserta seluruh struktur sosial, dll. Segala pernyataan yang artistik dan juga intelektual yang menjadi suatu ciri khas dalam suatu masyarakat.
  4. Menurut KBBI, budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia.
  5. Menurut E.B. Taylor, budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum, kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang sering dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari masyarakat. (baca juga: Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi)
  6. Menurut Linton, budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu

1.      Adapun jenis-jenis dari budaya, antara lain :
Berdasarkan wujudnya
  1. Budaya material. Yaitu budaya yang mengarah kepada semua lapisan masyarakat secara konkret dan nyata. Contohnya senjata, mangkuk tanah liat, perhiasan dan lainnya.
  2. Budaya nonmaterial. Yaitu budaya yang tidak terlihat dan diwariskan secara turun temurun. Contohnya lagu tradisional, dongeng, legenda, cerita rakyat dan lainnya
Secara umum
  1. Budaya daerah, yang terdiri dari budaya pemburu, budaya peternak, budaya peladang, budaya pedesaan, budaya nelayan dan lainnya
  2. Budaya nasional, seerti lagu kebangsaan, tumpengan dan lain-lain

3.      Terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu
  1. ide/ gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada masyarakat yogyakarta ialah mempercayai adanya hal hal yang berbau mistis,seperti mempercayai benda benda pusaka, makna motif batik dan lain lainnya
  2. aktifitas : kegiatan/tindakan  yang di lakukan masyarakat. contoh wujud kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman pusaka,labuhan,pemberian sesajen padatempat yang di anggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lainnya
  3. hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik. contoh wujud kebudayaan dari hasil budaya pada masyrakat yogyakarta ialah keraton,alun alun,batik,keris dan lainny


a. Pengertian Seni Budaya


Seni Budaya adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia tentang cara hidup berkembang secara bersama pada suatu kelompok sosial yang memiliki unsur keindahan (estetika) secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. (satujam.com)

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1.                  Sistem Religi
2.                  Sistem Organisasi Kemasarakatan
3.                  Sistem Pengetahuan
4.                  Sistem Mata Pencaharin Hidup
5.                  Sistem Teknologi dan Peralatan
6.                  Bahasa
7.                  Kesenian


FUNGSI BUDAYA
·                     Mempersatukan warga masyarakat.
·                     Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga masyarakat.
·                     Mendorong perubahan dalam masyarakat.
(Sosiologi SMA Jilid 1, Hal : 41-42, Penerbit : PhiBeta, Penulis : Saptono dan Bambang Suteng S.)



CONTOH BUDAYA

1.  Kesenian Daerah

Kesenian daerah di Indonesia sangat beraneka ragam seperti tari daerah, lagu daerah, alat musik, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Masing-masing kesenian tersebut memiliki tujuan yang bermacam-macam antara lain sebagai bentuk rasa syukur, menyambut tamu kehormatan, upacara pernikahan, hari besar keagamaan, hiburan atau dengan tujuan yang lainnya.

Berikut contoh-contoh budaya kesenian daerah :

a. Contoh Tarian Daerah


·                     Tarian dari Aceh : Tari saman, Tari Seudati dan Tari Pukat
·                     Tarian dari Sumatra Utara : Manduda, Tortor dan Serampang Dua Belas
·                     Tarian dari Jawa Timur : Ngremo dan Reog
·                     Tarian dari Jawa Tengah : Serimpi, Gambyong, Bedaya'
·                     Tarian dari Jawa Barat : Jaipong, Topeng, Merak
·                     Tarian dari Bali : Janger, Pendet, Kecak dan Legong

b. Contoh Lagu Daerah 


·                     Lagu Daerah Aceh : Beungong Jeumpa
·                     Lagu Daerah Jambi : Injit-injit semut
·                     Lagu Daerah Riau : Soleram, Jawa Barat, Bubuy Bulan
·                     Lagu Daerah Jakarta : Kicir-kicir
·                     Lagu Daerah Jawa Tengah : Suwe Ora Jamu
·                     Lagu Daerah Sulawesi Selatan : Angin Mamiri
·                     Lagu Daerah Kalimantan Selatan : Ampar-ampar Pisang
·                     Lagu Daerah Papua : Apuse

c. Contoh Alat Musik Daerah 


·                     Alat Musik dari Jawa barat : Angklung
·                     Alat Musik dari Nusa Tenggara : Sasando
·                     Alat Musik dari Sulawesi : Kolintang
·                     Alat Musik dari Jawa Tengah : Gamelan

2. Rumah Adat di Indonesia


·                     Rumah Gadang : Minangkabau/Sumatera Barat
·                     Rumah Limas : Sumatra Selatan
·                     Rumah Joglo : Jawa tengah dan jawa timur
·                     Rumah Kesepuhan : Jawa Barat dan Banten
·                     Rumah panjang : Kalbar dan Kalsel
·                     Rumah Lamin : Kaliman Timur
·                     Rumah Tongkonan : Sulawesi Selatan
·                     Rumah Honai : Papua

3. Pakaian dan Senjata Adat di Indonesia

Pakaian adat masing-masing daerah juga berbeda-beda, pakaian adat ini umumnya dipakai pada acara-acara tertentu atau ritual-ritual tertentu. Misal saja dipakai pada saat pernikahan, upacara adat dan acara-acara yang lainnya. Berikut adalah contoh pakaian adat beserta dengan daerah asalnya :


·                     Baju Inong : Aceh
·                     Kain Ulos : Batak/Sumatra Utara
·                     Baju Kurung : Minangkabau
·                     Kebaya : Jawa
·                     Baju Bodo : Sulawesi Selatan

Umumnya pakaian adat dipakai disertai dengan senjatanya, sebagai contohnya adalah sebagai berikut:


·                     Keris : Jawa tengah dan DIY
·                     Rencong : Aceh
·                     Kujang : Jawa Barat
·                     Golok : Jakarta
·                     Clurit : Jawa timur dan Madura
·                     Badik : Sulawesi Selatan

4. Tradisi di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa contoh tradisi yang dilakukan suku-suku di Indonesia


·                     Suku jawa : Mitoni, Tedah siti, ruwatan, kenduri, grebegan
·                     Suku Sunda : Seren taun, ngeuyeuk seureuh (upacara adat perkawinan di Jawa Barat)
·                     Suku Tengger/Jawa Timur : Kasodo (upacara mempersembahkan sesajenn ke kawah Gunung Bromo
·                     Suku Bali : Ngaben, Nelubulanin, Ngutang mayit (upacara kematian di Trunyan)
·                     Suku Toraja : Rambu solok

      Kebudayaan Modern
a.       Kebudayaan Teknologi Modern
Pertama kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan anak Kebudayaan Barat. Akan tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan wujud Kebudayaan Barat, anak itu sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin banyak masukan non-Barat, misalnya dari Jepang.
Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir semua produk kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan teknologi modern dalam pembuatannya.
Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan. Seorang Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat instumental.
b.      Kebudayaan Modern Tiruan
Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau saya sebut sebagai Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan lapangan terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky Fried Chicken (KFC).
Di lapangan terbang internasional orang dikelilingi oleh hasil teknologi tinggi, ia bergerak dalam dunia buatan: tangga berjalan, duty free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan mentereng dan modern, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana non-real kabin pesawat terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada hubungan batin.
Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-hasil teknologi modern, ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita, pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran.
Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar