Contoh Kasus Pelanggaran HAM
Internasional
1.
Rezim Benito Mussolini
di Italia
Rezim
pemimpin otoriter pernah terjadi di negara Italia sejak tahun 1924. Aktor
utamanya adalah Benito Mussolini, yang memimpin faham fasisme di Italia.
Mussolini memerintah di Italia dalam periode 1924 hingga 1943.
Selama
19 tahun dalam masa pemerintahannya, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang
otoriter, dan tidak segan membunuh orang-orang yang tidak sepaham dengannya.
Kekejaman
Benito Mussolini ini berlaku kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Benito
Mussolini juga termasuk salah satu pencetus Perang Dunia II. Ia juga turut
berkoalisi dengan Adolf Hitler dari Jerman untuk melawan sekutu pada World War
2.
2.
Rezim Adolf Hitler di
Jerman
Nama
Adolf Hitler mungkin sudah tidak asing lagi. Ia dianggap sebagai salah satu
pemimpin terkejam yang pernah ada. Adolf Hitler yang merupakan pimpinan Nazi di
Jerman pada medio 1930-an terlibat dalam salah satu contoh pelanggaran HAM
internasional.
Ia melakukan banyak kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap tokoh-tokoh politik yang menentangnya dan melakukan pembasmian pada orang-orang Yahudi. Hitler sendiri memang dikenal sebagai anti-Yahudi. Ia juga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya Perang Dunia II.
Ia melakukan banyak kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap tokoh-tokoh politik yang menentangnya dan melakukan pembasmian pada orang-orang Yahudi. Hitler sendiri memang dikenal sebagai anti-Yahudi. Ia juga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya Perang Dunia II.
3.
Perang Sipil di Bosnia
Perang
sipil sempat terjadi antara Bosnia dengan Serbia. Kejadian ini terjadi di
periode 1992 hingga 1995 setelah pecahnya negara Yugoslavia. Dalam perang di
Bosnia tersebut, terjadi pembunuhan massal terhadap 800 warga muslim Bosnia
yang bermukim di kota Srebenica.
Kota Srebenica sendiri memang didominasi oleh mayoritas warga muslim Bosnia. Hal ini sempat menimbulkan kekacauan di dunia dan banyak negara yang mengutuk tindakan tersebut. Kasus ini menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM berat dalam skala internasional.
Kota Srebenica sendiri memang didominasi oleh mayoritas warga muslim Bosnia. Hal ini sempat menimbulkan kekacauan di dunia dan banyak negara yang mengutuk tindakan tersebut. Kasus ini menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM berat dalam skala internasional.
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Nasional
1.
Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merupakan peristiwa
protes masyarakat kepada pelaksanaan serta agenda Sidang Istimewa MPR yang
mengakibatkan tewasnya warga sipil. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 13 November
1998 dan menuntut pembersihan orang-orang orde baru dari posisi pemerintahan
dan militer. Setidaknya 5 orang korban meninggal dunia akibat peristiwa ini dan
puluhan lainnya luka-luka.
2.
Tragedi Semanggi II
Sama seperti sebelumnya, tragedi
Semanggi II juga terjadi akibat protes dan demonstrasi masyarakat sipil.
Tragedi Semanggi II terjadi pada tanggal 24 September 1999, selisih hampir satu
tahun dengan tragedi Semanggi I yang terjadi tahun 1998. Pada tragedi ini,
sekurang-kurangnya 5 orang korban meninggal dunia dan ratusan korban lainnya
luka-luka.
3.
Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung Priok merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran HAM
di Indonesia yang cukup terkenal. Kasus ini terjadi tahun 1984 antara
aparat dengan warga sekitar. Pemicu peristiwa terjadi akibat masalah SARA dan
unsur politis. Warga sekitar melakukan demonstrasi pada pemerintah karena
menolak pemindahan makam keramat Mbah Priok. Hal ini memicu bentrok antara
warga dengan anggota polisi dan TNI. Diperkirakan ratusan korban meninggal
dunia akibat kekerasan dan penembakan akibat bentrok yang terjadi.
Kasus
Pelanggaran Ham Di Sumatera Barat
1. Pembunuhan Sopir Angkot di Padang Diciduk
di Kedai Nasi
Pembunuhan
terhadap sopir angkot, Rahmat Novian (30) di Jalan Parak Pisang, Ganting,
Padang Timur, Minggu (17/7) berhasil diungkap polisi. Ade Putra alias Ade Mora
(29) diringkus di sebuah kedai nasi di Jalan Veteran, Padang Barat, Selasa
(19/7) sore.
Dari
tangan warga Palinggam, Subarang Padang, Padang Timur itu disita sebilah pisau
yang diduga kuat digunakannya untuk menusuk korban hingga sekarat, dan
menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.
Saat
ditemui di ruang penyidik Reskrim Polresta Padang, Ade mengakui perbuatannya.
Ia menyatakan kalap menghabisi korban karena sakit hati tak mau memberikan uang
sesuai yang ia minta.
“Saya
minta Rp5 ribu untuk beli bir. Ia hanya kasih Rp2 ribu. Saya kejar. Malah ia
terlihat akan mengambil kunci roda, saya keluarkan pisau ke dadanya,” tutur
tersangka.
Dua
kali dada korban ditusuknya. Tak hanya itu, pisau tersebut juga dilayangkan ke
punggung korban. Melihat korban tak berdaya, pemuda itu kabur dari lokasi
tersebut.
Warga
kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Reksodiwiryo, Ganting untuk mendapat
pertolongan, tetapi malangnya tak lama kemudian Rahmat merenggang nyawa akibat
luka yang cukup parah.
2.
Gaji Tidak Dibayar Pekerja Tikam Majikan hingga Tewas
Mardiansyah
Zalukhu (26) tak bisa menahan emosinya ketika majikannya Rita Mulya (26)
mengatakan gajinya tak dibayar. Dengan gelap mata, Mardi akhirnya menuusuk Rita
hingga tewas.
Kapolsek Padang Barat Kompol Sumintak mengatakan, pelaku merupakan warga Jalan Gurun Laweh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. Sebelum ditusuk pelaku dan korban sempat adu mulut.
"Korban ditusuk dengan sebilah pisau dapur pada bagian leher sebelah kiri, dan bagian bawah ketiak kiri hingga membuat korban jatuh berlumuran darah," katanya, kepada wartawan, Selasa (19/1/2016).
Usai kejadian, pelaku langsung melarikan diri dan menyerahkan diri ke Pos Polisi Olo dan kemudian dibawa ke Polsek Padang Barat. Kepada polisi, pelaku mengaku habis membunuh bosnya di Toko Semarang, Jalan Pemuda No 20, Keluarahan Olo.
“Cekcok dengan majikan itu berawal pada hari Senin kemarin, di mana saat itu tersangka ribut mulut dengan korban karena tersangka tidak mau mengeluarkan motornya dari dalam toko,” sambung kapolsek.
Pada hari ini, tersangka menanyakan kepada korban kenapa majikannya itu tidak membayar gajinya kemarin. Namun yang terjadi malah perang mulut dengan tersangka. Diduga hal inilah yang memicu terjadinya pembunuhan.
“Karena tidak senang, tersangka menusuk korban dengan pisau dapur dan korban dilarikan ke RSUP M Djamil Padang. Namun korban tidak tertolong dan kini jenazah korban dipindahkan ke RS Bhayangkara Padang untuk autopsi," jelasnya.
Hingga kini, pihak polisi masih melakukan penyelidikan. Tetapi dugaan sementara aksi pembunuhan itu akibat gaji pelaku yang tak dibayar. “Kami masih mengembangkan kasus ini,” pungkasnya.
Kapolsek Padang Barat Kompol Sumintak mengatakan, pelaku merupakan warga Jalan Gurun Laweh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. Sebelum ditusuk pelaku dan korban sempat adu mulut.
"Korban ditusuk dengan sebilah pisau dapur pada bagian leher sebelah kiri, dan bagian bawah ketiak kiri hingga membuat korban jatuh berlumuran darah," katanya, kepada wartawan, Selasa (19/1/2016).
Usai kejadian, pelaku langsung melarikan diri dan menyerahkan diri ke Pos Polisi Olo dan kemudian dibawa ke Polsek Padang Barat. Kepada polisi, pelaku mengaku habis membunuh bosnya di Toko Semarang, Jalan Pemuda No 20, Keluarahan Olo.
“Cekcok dengan majikan itu berawal pada hari Senin kemarin, di mana saat itu tersangka ribut mulut dengan korban karena tersangka tidak mau mengeluarkan motornya dari dalam toko,” sambung kapolsek.
Pada hari ini, tersangka menanyakan kepada korban kenapa majikannya itu tidak membayar gajinya kemarin. Namun yang terjadi malah perang mulut dengan tersangka. Diduga hal inilah yang memicu terjadinya pembunuhan.
“Karena tidak senang, tersangka menusuk korban dengan pisau dapur dan korban dilarikan ke RSUP M Djamil Padang. Namun korban tidak tertolong dan kini jenazah korban dipindahkan ke RS Bhayangkara Padang untuk autopsi," jelasnya.
Hingga kini, pihak polisi masih melakukan penyelidikan. Tetapi dugaan sementara aksi pembunuhan itu akibat gaji pelaku yang tak dibayar. “Kami masih mengembangkan kasus ini,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar