Jumat, 17 Agustus 2018

KAPAS DAN KAPUK


KAPAS DAN KAPUK

Perbedaan Kapas dan Kapuk
KAPUK
Kapuk merupakan pohon yang berasal dari ordo Malvales dan famili Malvaceae, kadang disebut juga kapuk randu. Serat kapuk yang dipakai berasal dari biji pohon tersebut. Sebelum polyester fiber mulai banyak dikenal oleh para pembuat bantal, mereka menggunakan kapuk sebagai isian dari bantal dan kasur. Saat ini masih banyak ditemui di daerah pelosok, para pembuat bantal; guling; kasur dari bahan isian kapuk. Saat ini kapuk mulai ditinggalkan karena memiliki kelemahan yaitu mudah menjadi tempat tungau atau kutu dan dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu, terkadang juga dapat menyebabkan asma. Kelemahan lain dari kapuk adalah susah untuk dicuci dikarenakan sifat kapuk yang mudah untuk menyerap air dan susah kering sehingga mudah berjamur.
KAPAS
Kapas dihasilkan dari tanaman kapas, serat kapas yang diambil merupakan bunga dari tanaman itu sendiri. Tanaman kapas ini sendiri memiliki famili yang sama dengan pohon kapuk yaitu Malvaceae tetapi memiliki genus yang berbeda yaitu Gossypium. Bunga kapas mulai mekar ketika tanaman kapas berusia 35-45 hari, sedangkan waktu yang diperlukan dari titik bunga sampai mekar memerlukan waktu 25 hari. Serat kapas memiliki ruang kosong di tengah seratnya, biasa disebut lumen. Ketika bunga kapas mekar dan mengering, lumen tersebut akan membuat serat menyusut sehingga serat menjadi terpelintir. Secara alami kapas memiliki sifat hidrophobic (tidak dapat menyerap air), agar kapas tersebut dapat menyerap air maka lapisan wax pada serat kapas harus dihilangkan terlebih dahulu . Penggunaan kapas untuk dijadikan sebagai bahan pembuat pakaian telah dikenal sejak tahun 5000 sebelum masehi, hal ini terbukti dari ditemukannya potongan kain yang terbuat dari kapas di Meksiko yang diprediksi berasal dari tahun tersebut. Sejak itu kapas banyak digunakan untuk berbagai hal seperti untuk pembuatan kain, pakaian, isian bantal, isian guling, isian boneka, furnitur dan lain-lain. Tetapi pada era sekarang penggunaan kapas mulai berkurang, dikarenakan telah ditemukannya cara membuat polimer/serat sintetis dari plastik. Berikut kita akan membahas mengenai serat dari polyester.

Negara- Negara Penghasil Kapas

NO
NEGARA
JML PRODUKSI (480 lb. Bales)
1
India
28,500,000
2
China
27,500,000
3
United States
21,263,000
4
Pakistan
8,200,000
5
Brazil
8,000,000
6
Australia
4,400,000
7
Turkey
4,000,000
8
Uzbekistan
3,700,000
9
Mexico
1,540,000
10
Turkmenistan
1,425,000

Kapas.

Kapas - berbagaireviews.com

Kapas, serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di biji buah kapas di sekitar biji tanaman kapas. Sebuah serat tunggal adalah sel memanjang yang datar, bengkok, berongga, struktur seperti pita.

Karakteristik kapas
  • Kekuatan cukup hingga baik
  • Elastisitas sangat rendah
  • Kurang tangguh dan rentan terhadap kerutan
  • Nyaman dan terasa lembut
  • Daya serap baik
  • Mengalirkan panas dengan baik
  • Bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
  • Bisa melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama
Aplikasi kegunaan kapas
  • Banyak digunakan dalam sejumlah produk tekstil
  • Umum digunakan dalam pakaian tenun dan rajutan
  • Tekstil rumahan – handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya
  • Digunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti rayon, poliester, spandeks dan sebagainya
Kapuk.

Kapuk - berbagaireviews.com

Kapuk adalah serat seperti bulu putih yang diperoleh dari kapsul biji tanaman dan pohon yang disebut Ceiba Pentandra yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia), Meksiko, Amerika Tengah dan Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat tropis. Kapuk disebut katun sutra karena sangat berkilau seperti sutra.

Karakteristik kapuk :
  • Tekstur halus
  • Sangat berkilau
  • Lemah
  • Serat pendek
  • Tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah
Aplikasi kegunaan kapuk.
  • Kasur, bantal, furnitur berlapis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar